Oke, oke tes.
Jadi kali ini aku mau kasih lima buku favorit yang udah aku baca selama 2020! Dan ini diaa~~
1. Laut Bercerita
Laut Bercerita
Leila S. Chudori
Rate: 4.8/5🌟
•••
“Jangan hidup di masa lalu. Jangan terjebak pada kenangan yang membuat kalian semua tak bisa meneruskan hidup.”
— page 366
•••
Buku ini—aduh aku bingung ngejelasinnya kayak gimana. Pokoknya, Laut Bercerita, mengisahkan sekelompok aktivis mahasiswa tahun 1991. Kerasa banget waktu Laut dan teman-temannya tegang. Dan ketika mereka disiksa, aku ikut-ikutan ngerasa perih, sakit. Kerasa realistis banget.
Apalagi di ending, aku makin kejer. Apalagi ngeliat kondisi Bapak sama Ibu. Aku gabisa diginiin. Beneran.
Tapi, rasanya masih gantung. Mungkin ini yang dirasain sama Asmara, dan keluarga dari kawan-kawan Laut? Rasanya ada yang belum selesai.
2. Bumi Series
Sebelumnya, aku udah pernah review ke-9 buku dari series ini. Kalau kalian mau baca bisa klik link ini yaaa.
InsyaAllah soon aku bakalan review satu-satu, jadi enggak harus satu page hehe.
3. Hujan
Hujan
Tere Liye
Rate: 4.9/5 🌟
•••
Idk, aku ga sempet ngumpulin quotes karena minjem e-book iPusnas ehehehe.
•••
Sekali lagi aku jatuh cinta sama karyanya Bang Tere.
Hujan mengisahkan tentang gempa dashyat pada tahun 2050 sampai krisis iklim. Cerita ini mempunyai tokoh bernama Lail, Esok, dan juga Maryam.
Dimulai dari gempa yang menewaskan banyak orang, Lail dan Esok—tokoh utama—bertemu. Mulai dari situ, mereka bersama-sama saat di pengungsian. Namun, karena kepintaran yang dimiliki Esok, seseorang mengadopsinya menjadi seorang anak.
Hingga Lail bersekolah di sebuah asrama, ia mendapatkan teman bernama Maryam—berambut keriting yang sangat suka ceplas ceplos.
Hingga akhirnya, sampai pada puncak, Lail pun mengambil keputusan gila. Yaitu, melupakan Esok.
Buat kalian yang masih ragu-ragu baca/beli, ini ceritanya bener-bener recommended! Apalagi yang suka sci-fi, kalian bisa puas banget baca cerita ini. Harus banget baca! 💯
4. Di Tanah Lada
Di Tanah LadaZiggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Rate: 4.5/5 🌟
•••
“Alasan itu ada. Kadang-kadang, tidak masuk akal. Kadang-kadang, mengada-ada. Kadang-kadang, tidak pernah kita ketahui. Tapi pasti ada.”
— page 225
•••
Buku ini, gimana ya jelasinnya. Aku geram banget sama Papa P ataupun Papa Ava. Tampaknya mereka berdua sama saja. Apalagi melihat Mama Ava yang terlalu tabah dan tidak begitu peduli, kayak ya gitu deh.
Buku ini menguras emosi. Diceritakan melalui sudut pandang Ava sebagai seorang anak kecil berumur 6 tahun yang kadang membuatku ngerasa dia lebih dari itu, pemikirannya yang sepertinya enggak anak umur 6 tahun banget.
P dan Ava terpaksa harus dewasa sebelum waktunya.
Menghadapi orangtua toxic yang membuat mereka skeptis tentang adanya orangtua yang baik. Kekasaran yang Papa mereka lakukan membuat mereka menganggap semua Papa jahat.
Disini, aku juga lebih suka gaya bahasa Kak Ziggy yang enggak begitu membingungkan daripada Jakarta Sebelum Pagi.
Aku suka cerita ini.
5. Ayah
AyahAndrea Hirata
Rate: 4.7/5🌟
•••
“Segala hal dalam hidup ini terjadi tiga kali, Boi. Pertama lahir, kedua hidup, ketiga mati. Jangan lupa mati, Boi.”
— page 65
•••
Mengisahkan tentang kisah seorang ayah bernama Sabari, seseorang yang lugu, sabar—sesuai namanya.
Sebagai seorang ayah, Sabari merindukan anaknya—Zorro yang dibawa Ibunya pergi berpindah-pindah tempat mengelilingi pulau Sumatera tanpa Sabari tahu kabarnya.
Aku suka banget sama gaya bahasa dan diksi yang dibawakan sama Pak Cik Ikal, dan membuat aku keterusan baca sampai halaman terakhir.
Scene favoritku disini adalah ketika Ukun dan Tamat mengelilingi pulau Sumatera dari tanah Belitong, sampai Padang demi mencari Lena dan Zorro agar Sabari tidak sinting.
Jujur, ini rekomen banget!
__________
Sampai sini duluu. Insya Allah di awal tahun 2021 nanti, aku bakalan review buku-buku yang aku baca selama 2020. Stay tune!
0 Komentar