Writing Essentials buat Nulis



Sebelum mulai nulis, bakal banyak banget persiapan yang kita butuhin itu membuat cerita kita berbobot dan lebih terasa hidup. Bakal perlu worldbuilding, karakter yang kuat, plot, dan berbagai tetek bengeknya untuk menyusun elemen-elemen itu menjadi sebuah kisah yang utuh.
Selama proses meriset cerita, aku beberapa kali eksperimen sama beberapa aplikasi dan website untuk mencari mana yang pas untukku melanjutkan dan mendampingi proses nulis. Seperti contohnya aplikasi pengolah kata, tempat backup segala catatan riset dan elemen-elemen penting, dan banyak lainnya.
Jadi aku ingin berbagi aplikasi-aplikasi apa saja yang aku butuhkan selama menulis cerita. Kalian bisa pakai juga aplikasi yang aku gunakan atau mencari alternatif lain yang mungkin lebih cocok dengan kalian.

1. Google Docs

Untuk mengolah naskah, aku menggunakan Google Docs. Ada beberapa alternatif lainnya adalah Mirosoft Word dan WPS Office. Namun dibanding keduanya, aku lebih prefer ke Google Docs untuk menulis. Beberapa alasannya antara lain: 
- Tampilan GDocs yang lebih minimalis.
- Sangat efisien dan simpel.
- Bisa di-backup ke Google Drive.
Meski tools-nya tidak selengkap Microsoft Word, namun Google Docs cocok untuk diriku yang suka pusing akibat kebanyakan alat. Kekurangan yang sejauh ini kutemukan adalah "Count Words"-nya itu. Sekitar 15.000 kata keatas mungkin (?), dia sudah tidak menampilkan angka-angka yang kita tulis lagi. Sebaliknya malah menunjukkan tulisan seperti ini. Untuk melihat sudah jumlahnya sendiri, tinggal kita klik saja kotaknya, nanti akan muncul kok.






2. Notion

Ini merupakan tempat all-in-one workspace. Benar-benar membantu proses menulisku. Awal-awal memang susah banget buat pakainya, tapi kalau udah ngerti, pasti bakalan ngandalin ini terus (baca: diri saya). Kita bisa buat table, board, page (ini fitur paling kusuka sejauh ini), o-do-list dan banyak hal lainnya. Untuk kalian yang suka organizing sesuatu hal, sepertinya aplikasi ini akan kalian suka. Untuk keperluan nulis, bentukan Notion-ku seperti ini:


Keterangan:

a. Navigation (biru)
Jadi aku membagi tiga unsur penting dalam novelku. Menurutku yang paling penting adalah plot, karakter dan worldbuilding. Untuk tiga unsur itu, aku membentuk page khusus bagi unsur-unsur tersebut yang nantinya akan dipecah lagi menjadi beberapa sub-page.
Contoh: page "characters", didalam page itu nantinya akan aku jelaskan siapa saja yang akan menjadi tokoh utama, pendamping dan antagonis. Untuk memuat biodata karakternya, aku membentuk sub-page didalam page "characters" tersebut. 
Jadi didalam satu page, aku biasanya memuat banyak sub-page sampai beranak pinak wkwk.

b. Overview
Disini aku menuliskan sinopsis dari awal sampai akhir. Singkat saja. Bisa berbentuk seperti blurb atau sepanjang-panjangnya juga boleh.

c. Video
Kalau kalian lihat garis-garis ungu yang mengelilingi gambar "Pernah Seirama" itu adalah video lagu dari Youtube. Biasanya aku tambahkan biar enggak sepi aja dan ada sentuhan visualnya.

Sebenarnya aku pakai untuk keperluan lainnya juga; daftar projek yang harus dikerjakan, reading list, projek-projek lainnya. Namun yang akan tunjukkan ke kalian ini dulu saja, siapa tahu ada yang bingung. Semoga ini membantu ya. Kalian juga bisa download template yang bersebaran di sosial media untuk memudahkan. Oya, alternatif lain dari Notion adalah Evernote atau mungkin One-Note.

3. Google Sheets

Selanjutnya, untuk menyusun outline yang memakai cara Three Act Structure, dan membutuhkan banyak space (?) dan kotak-kotak untuk mencatat ide-ide dari awal sampai akhir. Google Sheets ini membantu banget. Alternatif lainnya ada Microsoft Excel. Tapi aku prefer Google Sheets karena alasan yang sama: bisa dibackup ke Google Drive HAHAHAHA.

4. Google Keep

Kalau semisalnya lagi di luar rumah atau lagi leha-leha dan dapat ide, aku biasa catat ide itu di Google Keep. Awal-awal sih pakai aplikasi notes bawaan dari HP. Tapi ngeri juga kalau seandainya HP-ku diganti atau rusak, jadi aku beralih ke Google Keep yang juga bisa diberi label, warna, dan background yang unyu-unyu. Biasanya juga untuk nulis potongan scene enggak jelas yang hinggap di kepala.


Sepertinya itu saja, oiya special mention ke Kak Sach yang sudah membuat catatan writing essentials-nya terlebih dahulu disini. Dan aku kepikiran, mungkin besok-besok bakalan lebih sering aplod proses nulis agar suatu saat kalau butuh, bakal buka lagi. Semoga postingan ini bisa sedikit membantu yhh HEHEHE sampai jumpa!

Posting Komentar

0 Komentar